WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK- Inilah sosok istri korban pembantaian suami di Perumahan Pondok Jatijajar yang sempat sekarat, kini kondisinya sudah stabil dan menceritakan kejadian nahas itu.
Usai melewati masa kritis, akhirnya Nila Islamia korban penganiayaan berat yang dilakukan suaminya, Rizky Novyandi Achmad pada 1 November 2022 silam di kediaman mereka, Kluster Pondok Jatijajar, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat muncul di hadapan publik.
Ditemui Wartakotalive.com di kediamannya, wanita ini tampak ramah dan penuh senyum.
Bahkan tak menyangka bahwa ia memiliki luka yang sangat dalam, yang berusaha disembuhkan.
Meski sehat secara fisik, Nila mengaku bahwa dirinya masih dirundung trauma akibat perbuatan suaminya kala itu.
Kendati demikian, semangatnya untuk menjalani hidup tak padam sebab ada anak keduanya yang masih berusia 2,5 tahun, masih membutuhkan belaian rasa sayangnya.
Pada akhirnya Nila mau membagikan kisahnya, suaranya berat nan bergetar, meski tak pandai menyembunyikan kesedihannya.
Nila kerap kali menjatuhkan air matanya berusaha menutupi kesedihannya dari balik masker yang ia kenakan.
Pasca kejadian saat itu, ia dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Bolak-balik ia harus merasakan dinginnya ruang operasi.
Berdasarkan pengakuannya, sebanyak lima kali dirinya harus menjalani operasi di RSCM, terparah di bagian kepala hingga mendapatkan 50 jahitan.
Selama proses tersebut, Nila mengaku bahwa yang menguatkannya adalah sosok anaknya, pun keluarganya yang dengan setia mendampinginya.
“Terutama anak dan dukungan keluarga,” singkatnya.
Bahkan, Nila tak lupa dengan sosok pedagang sayur yang saat kejadian membantu menolongnya, Misan namanya.
“Kemarin, 10 hari almarhum (anaknya), saya sempat ke makam, dari makam bertemu pak Misan, saya panggil tapi dia gak tahu kalo itu saya,” ungkap Nila menangis.
The incident that occurred on November 1, 2022, shocked the community in Perumahan Pondok Jatijajar, Tapos, Depok, West Java. Nila Islamia, the wife of the perpetrator, Rizky Novyandi Achmad, was severely beaten and left for dead. However, she managed to survive and is now sharing her harrowing experience.
Nila, who has now recovered physically, still carries the emotional trauma caused by her husband’s actions. Despite this, her determination to live on remains strong because of her 2.5-year-old child who still needs her love and care.
During an interview with Wartakotalive.com, Nila bravely shared her story, her voice trembling with sadness. She often shed tears, trying to hide her pain behind the mask she wore.
After the incident, Nila was admitted to Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), where she underwent multiple surgeries, including a severe head injury that required 50 stitches.
Throughout the process, Nila found strength in her child and the unwavering support of her family.
“Especially my child and my family’s support,” she said.
Nila also expressed her gratitude towards a vegetable vendor named Misan, who helped her during the incident.
“Yesterday, 10 days after my child’s passing, I went to the grave and met Mr. Misan. I called out to him, but he didn’t recognize me,” Nila tearfully shared.
Nila’s story serves as a reminder of the resilience of survivors and the importance of support from loved ones during difficult times.
Bagaimana sosok istri korban pembantaian tersebut menggambarkan pengalamannya dan apa yang membuatnya tetap kuat?
Sosok istri korban pembantaian suami di Perumahan Pondok Jatijajar yang sempat sekarat, kini kondisinya sudah stabil dan menceritakan kejadian nahas itu.
Setelah berhasil melewati masa kritis, Nila Islamia, korban penganiayaan berat yang dilakukan suaminya, Rizky Novyandi Achmad pada 1 November 2022 lalu di kediaman mereka di Kluster Pondok Jatijajar, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, akhirnya muncul di depan publik.
Dalam pertemuan dengan Wartakotalive.com di kediamannya, Nila terlihat ramah dan penuh senyum. Tidak ada yang bisa menduga bahwa di balik senyumannya itu, ia masih menyimpan luka yang begitu dalam yang terus berusaha disembuhkan.
Walaupun sudah pulih secara fisik, Nila mengungkapkan bahwa ia masih merasakan trauma akibat perbuatan suaminya saat itu. Namun, semangatnya untuk hidup tidak pernah padam karena ia memiliki anak keduanya yang masih berusia 2,5 tahun dan sangat membutuhkan rasa kasih sayangnya.
Akhirnya, Nila pun bersedia untuk berbagi kisahnya. Suaranya berat dan serasa bergetar, meski ia berusaha untuk menyembunyikan kesedihannya. Air mata pun seringkali jatuh dari matanya saat ia mencoba menutupi kesedihan tersebut dengan masker yang ia kenakan.
Setelah peristiwa itu, Nila harus dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ia harus digiring bolak-balik ke ruang operasi yang dingin. Menurut pengakuannya, ia menjalani operasi sebanyak lima kali di RSCM, yang paling parah adalah di bagian kepala dan harus mendapatkan 50 jahitan.
Selama proses pemulihannya, Nila mengungkapkan bahwa yang memberikan kekuatan baginya adalah kehadiran anaknya, yang hadir setiap hari untuk memberikan dukungan dan kasih sayang.