KOMPAS.com – Buaya adalah salah satu reptil terbesar yang tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu perilaku unik predator ini adalah sering membuka mulut saat dia berjemur.
Buaya biasanya hidup di perairan tenang dan daratan. Hewan ini memiliki gigi yang sangat kuat untuk mencabik-cabik mangsanya.
Buaya pun dapat ditemukan di daerah tropis seperti Afrika, Asia, Amerika serta Australia. Bersama dengan caiman, gharial, dan aligator, buaya termasuk ke dalam anggota ordo Crocodilia.
Setidaknya ada 13 spesies buaya dengan ukuran tubuh yang beragam, mulai dari 1,7 meter hingga 6,17 meter.
Bobot tubuh mereka juga bisa mencapai 907 kilogram, dan termasuk buaya terbesar yang pernah ditemukan.
Baca juga: Ilmuwan Ungkap Cara Buaya Air Asin Menyebrangi Laut
Anda mungkin pernah melihat mulut buaya yang sering terbuka saat sedang berjemur atau berbaring di bawah sinar matahari. Sebenarnya, kenapa mulut buaya selalu terbuka?
Dilansir dari laman Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute, Kamis (18/6/2015) buaya memiliki karakteristik yang disebut ektotermik. Artinya, suhu tubuh buaya berasal dari lingkungan di luar tubuhnya.
Kulit buaya yang tampak bergerigi pun dapat digunakan untuk menyerap panas dan menjaga suhu tubuhnya agar bisa beradaptasi.
Ketika mereka sedang berjemur atau berbaring di bawah sinar matahari, maka suhu tubuh akan naik, dan untuk menurunkannya maka buaya akan membuka mulutnya lebar-lebar.
Selain membuka mulutnya, buaya akan berpindah ke tempat yang lebih teduh ataupun masuk ke dalam air agar melindunginya dari matahari.
Perilaku buaya membuka mulut merupakan cara hewan berdarah dingin seperti buaya melepaskan panas dari tubuhnya.
Baca juga: 7 Fakta Buaya Air Asin, Reptil Terbesar di Bumi
–