Pesawat Milik Angkatan Udara Prancis Mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur
Jakarta – Sejumlah pesawat milik angkatan udara Prancis mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pesawat-pesawat tersebut termasuk enam pesawat tempur Rafale, empat pesawat angkut Airbus A400M, dan tiga pesawat pengisi bahan bakar atau tanker A330 MRTT milik Angkatan Udara Prancis (France Air and Space Force/FASF).
Menurut pantauan detikcom, pesawat tempur Rafale dan pesawat A330 MRTT sudah terparkir di Apron Selatan, Bandara Halim Perdanakusuma pada Rabu (26/7/2023). Lieutenant-Colonel dari FASF, Henri, mengatakan bahwa pesawat-pesawat tersebut baru saja menjalani Misi Pegasus 2023. Mereka singgah di Indonesia setelah mengikuti serangkaian latihan di kawasan Pasifik.
“Setelah mengikuti serangkaian latihan di Pasifik, termasuk keikutsertaan dalam latihan bersama Northern Edge yang dipimpin oleh Komando Amerika Serikat di Pasifik (Guam, Palau, Hawai), dan penerbangan yang dilakukan dengan para mitra Amerika, Inggris, Kanada, Australia, dan Jepang, pesawat-pesawat Prancis akan kembali ke Prancis sambil singgah di Indonesia,” kata Henri.
Total ada 20 pesawat milik Angkatan Udara Prancis yang dikerahkan dalam Misi Pegasus 2023. Rinciannya, terdapat 320 orang penerbang, 55 ton kargo, 10 pesawat Rafale, 5 pesawat tanker multirole Airbus A330 MRTT, dan 4 pesawat angkut A400M. Beberapa pesawat tersebut singgah di total 10 negara, dengan 13 pesawat di antaranya singgah di Indonesia pada Senin (24/7) kemarin. Rencananya, pesawat-pesawat tersebut akan singgah hingga Selasa (1/8).
Kedatangan pesawat-pesawat milik Angkatan Udara Prancis ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara Prancis dan Indonesia yang telah terjalin sejak 2011. Kerja sama ini diperkuat dengan penandatanganan kesepakatan di bidang pertahanan pada 28 Juni 2021.
“Kedua negara mempunyai kepentingan yang sama, baik dalam hal tantangan keamanan kawasan (yaitu perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan, serta kepatuhan pada hukum internasional) maupun tantangan global, seperti penangkapan ikan ilegal dan perubahan iklim,” ujar Henri.
Persinggahan pesawat-pesawat milik Angkatan Udara Prancis di Jakarta diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara kedua negara, sebagai kelanjutan dari persinggahan misi Jeanne d’Arc 23 dan latihan Garuda Guerrier, serta pemberdayaan industri aeronautika pertahanan Prancis.
Sumber: detik.com
Quel était le motif des atterrissages des avions de l’armée de l’air française à l’aéroport de Halim Perdanakusuma ?
Réécriture de l’article :
Plusieurs avions de l’armée de l’air française ont atterri à l’aéroport de Halim Perdanakusuma, dans l’est de Jakarta. Les avions comprenaient six Rafale, quatre Airbus A400M et trois avions ravitailleurs A330 MRTT de l’armée de l’air française (France Air and Space Force/FASF).
Selon les informations de Detik.com, les Rafale et les A330 MRTT étaient déjà stationnés sur l’aire Sud de l’aéroport de Halim Perdanakusuma le mercredi 26 juillet 2023. Le Lieutenant-Colonel de la FASF, H.
It’s great to see the French Air Force expanding its international cooperation efforts with the Pegasus 2023 mission. This collaboration between France and Jakarta will further strengthen bilateral relations and enhance the capabilities of both nations’ air forces. Well done!
It’s exciting to see the French Air Force actively participating in international missions like Pegasus 2023. Their presence in Jakarta showcases their commitment to global security and cooperation.